Saturday, February 6, 2010

Ingatkan aku,
bahwa disana ada seorang anak kecil.
tanpa rumah, tanpa limpahan materi,
masih bisa tersenyum damai.
Memeluk sebungkus roti, dan sekotak susu,
pemberian pejabat kota.
Dia tersenyum tulus padaku,
matanya menyiratkan keriangan luar biasa.
Membuatku berikrar dalam hati,
untuk sedikit bersedekah dan berbagi,
awal bulan nanti.

Ingatkan pula padaku,
disana ada seorang gadis.
Tersenyum diatas pedihnya.
Melacurkan diri menafkahi keluarga.
Menangis hancur saat sang ibu menjualnya,
kepada mucikari jahanam.
Ibu macam apa itu?
Kemudian aku berfikir,
kerasnya hidup ini.

Ingatkan lagi padaku.
Seorang lelaki tua renta.
Hidup dengan berjualan madu.
Kulitnya hitam terbakar matahari.
Kakinya melepuh aspal jalanan.
Anak perempuannya tidak waras.
Istrinya meninggalkannya
Sungguh fenomena hidup.
Ironis!

Aku duduk damai disini,
menikmati kopi hangatku,
menuliskan tentang mereka.
Hidupku nyaris sempurna,
hatiku ingin membantu.
baru sekedar niatan,
yang belum prnah bisa aku jalankan...

Tuesday, December 29, 2009

What If As If???

Beberapa saat masih termenung,
berfikir sejenak tentang arti hidup,
semua org punya tujuan hidupnya masing2,
semua orang punya impian dan harapan,
punya bayangan akan seperti apa kehidupan mereka kelak.

Aku bingung,
Aku heran,
ada apa denganq?
aku tidak mengenal diriku lagi
bahkan aku membencinya.

bukan karena apa, mengapa, dan kenapa,
jangan pernah menanyakannya padaku.
sampai saat inipun aku tak tau artinya apa...


I HATE BEING MA SELF


dan itu menyakitkan,
hal yang kuyakini perlahan menghilang,
aku tak lagi mengenal diriku

I Lost my Faith,,,

Saturday, July 11, 2009

PROMOSI Facebook Gw...

add gw di
Donta03@plasa.com

neyh id gw....
Makino Aya

Kemudian

Dan kemudian aq terbangun, sedikit bertanya tanya, "ada apa sih?",
"sana kamu, jangan kembali... DASAR LONTE", jerit seorang wanita.
Hari ini hari ke-4 aq nginap di rumah Sasa,
teman baikku yang kukenal waktu liburan ke Bali.
"Segera kusisir dan kuikat rambutq,
menarik sebuah tisu basah,
dan menyeka mukaku.
Seorang wanita paruh baya,
namun masih cantik berteriak-teriak histeris di ruang tamu Apartemen Sasa,
yang bertempat 8 lantai dari tanah.
Wanita itu tidak sendiri ada anak perempuan yang ikut bersamanya,
sepertinya usia gadis itu, agak sedikit diatasq,
jika dilihat dari gaya berpakaiannya.
"Gadis Cabul, lonte kamu,
LONTE...!!!, berani-beraninya kamu ada main sama suami saya,
kamu tau saya sapa? hah? tau kamu?
Saya bisa bkin kamu jadi gembel tau tidak?",
Jerit si wanita paruh baya,
sementara sang gadis terus berusaha menyerang teman saya.
Saya tetap mengintip dari balik pintu, mengumpulkan keberanian.
Aku tidak ingin terlibat masalah ini lebih jauh...

Sunday, June 7, 2009

Sesaat...

Ssaat saya terdiam... tik tok tik tok tik tok... detik terus berlalu. saya masih berfikir... orang2 hebat macam apa yang saya temui tadi???
Saya memperhatikan watak mereka. Ada yang bicara dngan penuh semangat, ada yang bicara penuh emosi, dan satu yg menarik perhatian seseorang yang berbicara seperlunya saja, tapi begitu bicara, dy cukup mampu menaikkan bulu kuduk teman2 yang lain.
Begitu hebatnya seseorang dengan pola pikir yang maju serta positif, ditambah dengan ketenangan diri yang sangat baik. Retorika yang sempurna...
Saya memperhatikan terus saat dy berbicara, tenang dan penuh senyum. tidak banyak omong, hanya berbicara seperlunya saja. Bukan seperi orang lain yang ngomong saja, ataw planning saja, tp down sebelum maju.
ah... sy lanjut besok sajalah... 2 hari tidak tidur...
hari ini saya balas dendam dulu...

Friday, March 27, 2009

s**t

saya pernah sma, tapi sekarang dah kuliah. Gak terlalu banyak perbedaan yang saya liat. Pengelompokan yang terorganisir dengan sempurna. The geek (orang2 aneh), anak2 yang menamakan diri mereka EO'S COMMUNITY, anak2 emo, punk, goth, kumpulan cw2 tidak penting, atau cowok2 tua yang telat masuk kuliah, para wartawan, cewe2 executive, biseks, homo, lesbong, ayam kampus, broadcaster, jurnalis, Public Relation, akuntansi, pariwisata. Semua membentuk kelompok2 tersendiri. Diangkatanku sendiri ada yang walaupun tidak ingin disebut sebagai "komunitas", tapi pengelompokan itu memang terjadi. saya juga sempat bergaul dengan beberapa dari komunitas tersebut, bukannya pilih2 teman, cuma ingin membandingkan saja. saya sempat bergaul dengan orang2 yang dianggap GEEK, FREAK, WEIRD, atau aneh. Saya juga sempat berteman dengan anak2 emo, punk, EO, bahkan ayam kampus, dan tidak sedikit kerjaan mereka cuma mencela orang lain. Saya sempat nongkrong di Mall, dengan salah satu dari komunitas tersebut, dan ampun banget deh, dari awal masuk Mall, ampe kluar Mall, kerjaan mereka cuma mencela org2 yang ada disekitar mereka (bahkan sepertinya saya juga ikut jadi bahan celaan mereka, i mean, kenapa jahat banged sih, kalau mau jahat, banyak sekali yang bisa orang lain cela dari mereka, benar2 amat banyak. Hehe, tapi giliran saya kerjain dikit, gile pada marah besar bung ama saya.
Itulah mungkin sebaiknya kita rajin2 bercermin, selain intropeksi, juga sekalian bisa touch up make up.
Saya sendiri tidak mungkir terkadang dalam hati saya mencela dengan kejam. tapi syukurlah, masih bisa ditahan, belum sampai ngetawain di depan mereka.
saya sempat berteman dengan ayam kampus (klu bisa disebut begitu, tapi dya mainnya atas dasar suka sama suka, enggak dibayar) dan banyak lelaki jadi korbannya (g tw yg mana korban, dia atau cowonya. Berkali2 saya coba bantuin dy, biar bisa ninggalin kebiasaan free sexnya, selalu saya nasehatin, dia iya2 aja, tapi tetep dilakuin, udahan ah, males gua bantuin orang yang g mau bantuin dirinya sendiri

Kok gua jai ngomong ngaco?
stop dulu deh

Sunday, February 22, 2009

Bukan Maskara lagi, sekarang Lipgloss

Yah, mungkin bagi sebagian orang menganggap saya terlalu cepat menyerah ketika memutuskan untuk berhenti menulis. Sebenarnya bukan menyerah, saya masih menulis, tapi yang rada ringan ajjah. Masih kesal dengan hilangnya pre-novel 177 halaman + 43 cerpen saya itu. Setiap pengen nulis rasa kesal itu balik lagi, ya sudahlah, saya juga tidak bisa menulis kalo lagi kesal. Kebanyakan konsep tulisan saya masih saya simpan, tapi yah, cuma jadi draft saja. Jadi ingat masa2 kejayaan waktu sma, dimana beberapa naskah saya berhasil menembus beberapa sekolah untuk dijadikan persembahan pada prom nite, dimana saat cerpen2 saya laku di beberapa majalah remaja di Indonesia, atau pada saat puisi2 konyol dan tidak normal saya berubah menjadi lirik lagu untuk band sekolah. Ah, rasanya ingin kembali saja, tapi jika mengingat betapa "su**s" dunia sekolah, mending saya tidak kembali. Saya merasa bakat itu sudah hilang, saya merasa tidak punya kemampuan menulis karya2 bagus lagi, bahkan saya merasa bakat2 saya perlahan menghilang. Dulu jo ng-Mc dimana-mana, itu sudah biasa, sekarang bicara depan satu kelompok orangpun saya gugup. Dulu suka ikut pementasan, bahkan sempat menyutradarai satu naskah, sekarang naik panggungpun rasanya mual.

Ada apa dengan saya? apa sekarang saya sedang merasa krisis diri? seperti sebuah lipgloss mahal, yang kadaluarsa dan tidak berguna??

Bantu Saya donk